entah kau atau aku yang merindu.
sepertinya aku,
terlalu malah.
maaf kan aku atas upaya bodoh ku untuk mengetahui kabar mu
apa senang?
apa bahagia?
apa sedih?
apa terluka ?
apa masih di sini?
apa telah tiada?
kuharap kau masih ingat setidaknya sedikit saja tentang bagaimana aku gemar menyakiti diriku dengan pikiran-pikiran hiperbola yang sebenarnya tak pernah ada.
atau kau begitu membenci ku atas segala usaha ku untuk memastikan bahwa kau baik-baik saja, hidup, tertawa, atau malah berkeluarga.
banyak yang ku sesali, banyak yang tak ingin ku rasakan lagi.
seperti ketika menunggu mu dalam gelap, menatap daun jedela, bermuram, atau ketika aku berkeliling mencari sesuatu yang tak ada.
atau ketika dada ku dihujam rasa sakit yang tak bisa ku jelaskan. yang membuat ku merintih dalam tangis.
Namun saat itu kau ada, aku tak pernah membenci mu atas segala ketidaksempurnaan kita.
setidaknya kau ada..
Setidaknya kita tidak saling melepaskan karena ingin..
karena aku sungguh tak ingin
karena ku kira kau akan kembali,
karena ku kira kau akan mencoba lagi..
karena aku sudah siap menerima mu lagi
untuk kemudian tidak berpisah lagi
tapi seperti yang sudah-sudah,
mimpi ku tak akan pernah cerah
dan aku senang, mendengar bahwa kau baik-baik saja dan bahagia.
maafkan aku yang kerap membuat mu semakin membenci ku..
karena kehilangan ini begitu menyakiti ku
kamu boleh pergi jauh, jauh, jauh
dan walau tidak mungkin kepada ku,
jangan lupa pulang ya?
karena kehilangan ini begitu menyakiti ku
kamu boleh pergi jauh, jauh, jauh
dan walau tidak mungkin kepada ku,
jangan lupa pulang ya?
0 comments:
Post a Comment