Titik Jenuh

sebenarnya saya bingung dengan hidup saya yg sekarang ini .
seperti merasa tidak perlu ada yg dicari
tapi, tentu saja ngga mungkin kan?? bagaimana pikiran saya bisa berubah menjadi sependek itu.
masih banyak yg harus saya lalui, lewati, jalani
saya hanya sedang berada pada titik jenuh.

ketika saya bahkan tak tau hidupmu ini sebenarnya untuk apa?
ketika tidak ada lagi hari esok yang saya nanti, karena saya tidak dapat menemukan alasan , mengapa saya harus menanti hari esok??

semuanya telah berlalu, seakan semua kebahagiaan dan saat0saat menyenangkan telah tersedot habis, ntah kemana.
saya tidak dapat kembali ke masa lalu, walaupun saya sangat mengingikan itu.
ada banyak hal yg perlu saya hapus dan perbaiki disana sini
tapi saya tau, saya tidak bisa.

lantas, sekarang apa yg harus saya lakukan?
yang saya kerjakan setiap hari hanyalah terbangun di pagi hari, dan menyadari bahwa hari ini pun akan sama saja dengan hari yang lainnya.
menguap, menggerutu, menahan kantuk, lalu bergegas mandi.

SAYA JENUH

demi tuhan , saya jenuh sekali.

saya sudah berusaha membuat hari-hari yg saya lalui dengan penuh semangat, agar hari itu berarti dan tidak berlalu dengan sia-sia.

tapi tidak berhasil.
sering sekali saya merenung, sebenarnya, apa yg saya butuhkan??
apa yang begitu saya inginkan sehingga, saya tidak merasa seperti ini lg?
hidup tanpa pengharapan.

mungkin saya masih bisa tertawa diantar teman-teman saya,
mungkin saya masih bisa melontarkan lelucon-lelucon lucu,
tapi saya tidak merasa hidup, saya merasa mati.

saya membutuhkan sesuatu yang dapat membangkitkan semangat saya untuk menyambut hari.
tapi, lagi-lagi saya tidak tau, apa itu .

terkadang saya merasa benar-benar sendiri.
dan kesendirian kerap kali melemparkan saya ke masa lalu yang pahit.
masa dimana saya berbahagia, atas kebohongan yg diciptakan seseorang untuk saya.

apakah saya harus terus hidup dalam kebohongan, untuk dapat merasa bahagia??
tidak adakah yang dapat benar-benar melihat saya??memahami saya??
berdasarkan ,

SAYA adalah SAYA.

tidak adakah yang dapat melihat itu??
haruskah selalu saya utarakan semuanya sendiri?
atau saya pendam, hingga semua rasa ini pecah dan tak tertahankan lagi??

saya butuh dipahami, disayangi, dan jadi seseorang yg berarti .

demi tuhan, saya ingin segera keluar dari titik jenuh ini .