Melebihi ingatan gajah ku ini,
yang seolah memiliki tempat khusus, tersembunyi, dalam bilik-bilik memori ku.
Melekat..
Menyakitkan..
Kala itu sore, di kamar ku..
Seprei ku baru, satu set bunga-bunga yang membuat ku menolak untuk beranjak dari kasur ku..
Terlalu nyaman..
Kala itu tempat tidur ku mengarah ke arah lain, yang kemudian ku ubah kembali karena ku bosan.
Kala itu kita berbincang,
Untuk kesekian kali nya..
Tentang apakah kau harus pergi, atau aku yang harus pergi..
Tentang apakah aku masih bersedia bertahan,
Haruskah kita saling melepaskan?
Meski demi tuhan sungguh ku enggan..
Kau menitik sedikit, tak terlihat namun dapat ku dengar jelas dari ujung telepon..
Kala itu.. kau sebut segala janji yang tak ingin ku percaya..
“Zar, meskipun kita harus saling melepaskan dan berakhir dengan yang lain, aku tak akan pernah melupakan mu”..
Aku terpekur..
Tidak akan menyenangkan dan adil bagi yang lain, jika hidup dengan bayang-bayangku..
Kala itu, aku berkata “jangan”..
Kini.. bertahun-tahun sejak kau hilang..
Sejak kau tidak ada dimanapun untuk kutemukan,
Aku diam-diam berharap..
Kau akan menepati janji itu..
Atau,
Kau bahkan tidak perlu berakhir dengan yang lainnya..
Tak bisakah kau kembali?
0 comments:
Post a Comment