ketika kau merasa segalanya abu-abu, berjalan sendiri, menggerutu pada panas, pada peluh.
pada beban yang tiada habisnya.
hari ini ketika aku merasa dunia begitu tidak adil
ketika peran manusia paling malang sepertinya menjadi milikku
tapi hari ini juga aku melihat
betapa aku masih sangat dikasihi, betapa aku masih lebih beruntung
lebih dari seseorang, atau di bawah seseorang
hari ini aku melihat seorang pria tua,
tak cukup beruntung untuk dapat melihat dunia
tapi cukup beruntung pula untuk menghindari kejamnya apa yang bisa dilihat oleh manusia
hari ini aku melihatnya di stasiun kereta
penuh, kumuh, gaduh
tongkat nya penunjuk arahnya, tak ada yang lain
aku terpekur melihat petugas kereta, ku kira ia akan membantu si pria tua
ternyata ia hanya memalingkan wajah, berpura buta
dan si pria tua duduk di undakan-undakan tangga, ntah menanti apa
hari ini aku tahu, bahwa memang benar, ketika kita merasa berada paling hina, paling tak beruntung sedunia, ternyata masih ada yang lebih dari kita.
ketika kita merasa paling hebat sedunia, masih ada pula yang lebih dari kita.
aku hanya ingin melangkah, tak tahu kemana
yang pasti tak disini lagi, meratapi dan mengasihani diri sendiri tiada henti
coba lihat si pria tua..
0 comments:
Post a Comment