ah itu lah persepsi ku saat itu...
Persepsi ketika pertama mengenalmu, yang biasa saja.
Dari mu aku belajar untuk tetap merasa nyaman, berpaku hanya kepada seseorang, yang mungkin tidak memiliki segalanya, namun aku senang.
Dari mu aku belajar tentang betapa ketulusan ialah suatu hal sederhana, yang dapat dilakukan oleh siapapun yang percaya. Bahwa kita dapat menjadi abadi, kekal.
Namun nyatanya, kesederhanaan kita pun bisa retak, hancur berantakan.
Kita adalah fana, tak akan bisa kekal.
Tentang aku yang selalu menanti, tentang aku yang kerap tersenyum pada segala ketidakpastian yang kau tawarkan. Tentang aku yang kerap percaya, percaya akan kita.
Namun hidup itu berubah, kita bergerak, hati dapat berubah.
Ini tentang kamu yang berpaling, yang tetap sederhana namun seperti tak ku kenal..
yang mengenal api dan permainan, yang ku kira akan kekal.
Lantas dibalik semua kemewahan yang tak ku kejar, paras tampan yang ku abaikan, kesederhanaan yang kau tawarkan, pada akhirnya kau pergi.
Meninggalkan ku dengan sisa-sisa luka...
Lantas kini, aku harus percaya pada siapa lagi?
0 comments:
Post a Comment